Berbakti Kepada Orang Tua | Lomba Pidato, Da'i

Berbakti Kepada Orang Tua | Lomba Pidato, Da'i

Berbakti Kepada Orang Tua Lomba Pidato

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Teman-teman dan hadirin yang berbahagia..
Alhamdulilah Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah Swt. kepada kita sehingga kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari sebagaimana mestinya, Sholawat serta salam terlimpah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw, Keluarga Sahabat serta Ummarnya yang setia mengikuti millah nya pada kesemptan kali ini perekenankanlah saya menyampaikan tentang, Berbakti Kepada Orang Tua,

Kewajiban seorang setelah beriman Kepada Allah dan Rasulnya adalah berbakti kepada Orang Tuanya, orang yang telah membesarkan menjaga dan mendidik kita dengan penuh kasih sayang sejak dalam kandungan. Firman Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسٰنَ بِوَالِدَيۡهِ‌ۚ حَمَلَتۡهُ اُمُّهٗ وَهۡنًا عَلٰى وَهۡنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِىۡ عَامَيۡنِ اَنِ اشۡكُرۡ لِىۡ وَلِـوَالِدَيۡكَؕ اِلَىَّ الۡمَصِيۡرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (QS.Luqman: 14)

Allah menjelaskan kepada kita alasan mengapa seorang anak wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. mengandung selama sembilan bulan dalam keadaan lemah dan bertambah lemah ketika waktu melahirkan, maka taruhannya adalah nyawa, banyak ibu-ibu meninggal karena melahirkan, Rasulullah mengatakan Ibu yang melahirkan anak kemudian dia meninggalkan dia adalah mati dalam keadaan Syahid, serta dijamin masuk Surga jika dia beriman kepada Allah.

Tidak sampai disitu, setelah melahirkan sang ibu yang merawat bayinya degan penuh kasih sayang dan juga memenuhi segala kebutuhan sang bayi, bahkan segala sesuatunya sudah dipersiapkan oleh orangtua. Pengorbanan Ibu dalam menjaga anaknya seperti ketika dia menjaganya angan sampai digigit nyamuk sampai sang ibu tidurnyapun tidak nyenyak, atau mengganti popok, upaya ibu untuk membesarkan anaknya dengan segala cara, baginya rela mempertaruhkan nyawa demi keselamatan sang bayi, setelah beranjak besar, selain memenuhi kebutuhan jasmaninya, diberikan makanan yang bergizi, serta pendidikan yang baik, dan ditanamkannya doktrin ketuhanan bahwa dia Tiada Tuhan Selain Allah, diajarinya Akhlak yang terpuji dicarikannya lembaga pendidikan yang bermutu, semua itu orang tua lakukan dengan harapan nantinya ia menjadi anaknya yang beriman kepada Allah dan Rasul dan berbakti kepada Orang tua, dan berguna bagi Nusa dan bangsa.

Hadirin Rahimakumullah... 
Betapa besar jasa orang tua kepada anaknya, sehingga Allah menjadikan mereka "sebagai bagian" dari diri-Nya. Ridho Allah karena Ridho orang Tua murka Allah karena Murka Orang tua. Sungguh tidak tahu diri sebagai anak yang tidak mau berbakti kepada orag tua padahal keberadaan dia karena Jasa besar kedua orang tua. (HR. Turmudzi dari Ibnu Umar)

رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللَّهِ فِي سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ

Hadirin yang berbahagia..
Dari hadis tersebut dapat kita pahami bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi seorang anak. sudah sangat jelas sekali bahwa ridho orangtua adalah ridho Allah dan murka orang tua adalah murka Allah sebegitu besar pengaruh orang tua kepada anaknya. oh begitu jangan coba-coba untuk menyakiti hati dan perasaan orang tua karena akan mendapatkan kemurkaan Allah. Bagaimanakah cara berbakti kepada kedua orang tua kita, dalam firman Allah (Al-Qur'an Surat Al-Isra: 23-24)

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Secara umum berbakti kepada orang tua adalah berusaha untuk tidak menyakiti sedikitpun perasaan orang tua seperti yang diterangkan pada ayat yang saya bacakan tadi. Kita harus bertutur kata yang lembut yang sopan santun dan tidak menyakiti perasaan orang tua walaupun hanya sedikit tidak boleh membentak dan mengatakan "Ah" atau "Uh" Karena itu adalah bentuk ketidak setujuan dengan kehendak orang tua, apalagi kalau orang tua kita berusia lanjut. Berusahalah untuk menyenangkan orang tua dapat kita lakukan dalam mengikuti perintahnya selagi itu dalam hal kebaikan kalau mereka memerintahkan kepada keburukan kita menolaknya dengan sesopan mungkin selembut mungkin dan tetap hormat kepada mereka walaupun beda keyakinan sekalipun  Allah menjelaskan dalam Alquran.

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

Nah, Sekarang bagaimana jika kedua orang tua kita sudah meninggal dunia? Kitapun wajib berbakti kepadanya antara lain dengan:
  1. Senantiasa melaksanakan amanat atau pesan orang tua semasa hidup dengan sebaik-baiknya 
  2. Menjaga persaudaraan dengan keluarga kerabat dan teman dari kedua orang tua kita 
  3. Melunasi segala kewajiban atau tanggung jawab orang tua ketika masih hidup
  4. Ziarah Kubur, Peringati Haul Tiap tahun (selain mendoakan haul juga mempererat hubungan silaturrahmi keluarga).
  5. Mendoakan meminta ampunan dan keselamatan kepada Allah untuk keduanya dan berdoa 
  6. رَبِّي اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرً  (Yaa Tuhanku Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku sayangilah mereka sebagaimana telah menyayangiku di waktu kecil). 
Kita harus berbakti pada orang tua sebab merekalah yang paling pantas untuk kita perlakukan dengan sebaik-baiknya di atas semua orang di dunia ini. Perlakukan mereka dengan baik merupakan tindakan yang terpuji merupakan bukti nyata kebaktian kita kepada orang tua tentunya kita harus mengutamakan berbakti kepada Ibu sebab Rasulullah Saw bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari).

Sudah jelas bahwa derajat ibu 3X dibandingkan ayah.  Hal ini dapat dipahami karena peran seorang ibu yang luar biasa dalam mendidik dan membesarkan anak dan mengandung 9 bulan melahirkan dengan taruhannya adalah nyawa menyusui selama 2 tahun hingga anak beranjak dewasa, kasih sayang ibu tiada batas maka sepantasnya Rasulullah mengatakan:

َاَلْجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَامِ اْلاُمَّهَاتِ
"Surga dibawah telapak kaki ibu" (Al-Hadis)

Hadis tadi mengandung makna kiasan. Ada dua pengertian yang dapat diambil 
  1. Seorang ibu berkewajiban untuk menjadikan anaknya termasuk ahli surga dengan mendidik dan memeliharanya sesuai syariat Islam 
  2. Seorang anak wajib berbakti kepada ibu agar dapat masuk surga karena tidak akan masuk surga mereka yang berharga kepada orang tua terutama ibu karena durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar.
Demikian para hadirin yang bisa saya sampaikan kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua kita sayangi kedua orang tua kita apalagi yang masih hidup jangan sia-siakan orang tua kita. Jika kita ingin disayang  Allah maka sayangilah orang tua kita dan mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu Wata'ala 
Apabila ada jarum yang patah 
Jangan disimpan dalam peti 
Apabila ada kata yang salah
Jangan dimasukkan dalam hati 
هَدَانَا اللَّهُ وَاِيَّاكُمْ اَجْمَعِين
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 Retorikata | Retorika And Rojay Creative Commont | Published By