Pidato Sambutan Maulid Nabi 12 Robi'ul Awal (Muludan)

Pidato Sambutan Maulid Nabi 12 Robi'ul Awal (Muludan)


Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

 الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.

Bapak‐bapak, ibu‐ibu serta saudara‐saudara sekalian yang saya hormati.

Tiada sepatah kata pun yang patut kita ucapkan pada kesempatan ini kecuali ucapan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat serta hidayat‐Nya kita semua masih ditakdirkan oleh Allah berjumpa dengan bulan Rabiul awal ini, dimana di dalam bulan Rabiul awal itu lahir lah Nabi besar Muhammad saw, yang mana pada saat ini kita semua orang Islam tengah memperingati hari lahirnya atau yang lazim biasa disebut dengan mauled Nabi (muludan).

Selanjutnya semoga kesejahteraan dan keselamatan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw, karena dari ahlak beliau kita semua dapat menjadi orang muslim yang sejati, karena ahlak yang di pancarkan dari beliau adalah merupakan kandungan atau cerminan dari Al‐Qur’anul Karim. Begitu juga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan semua orang yang mengikuti petunjuknya. Dan semoga kelak kita mendapatkan Syafaatnya dihari kiamat nanti, Amiin Yaa Robbal 'Alamiin..

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Kita semua sekarang berada di bulan Rabiul awal. Dengan memasuki bulan Rabiul awal ini kita semua umat Islam diingatkan oleh suatu peristiwa yang besar nilainya, yakni lahirnya Nabi kita Muhammad  saw di muka bumi ini dengan membawa seperangkat ajaran‐ajaran Islam, 

Sehingga yang asalnya kita hidup di alam kegelapan atau kekufuran menuju hidup yang terang benderang yakni agama Islam. Sebelum Nabi Muhammad lahir di muka bumi, tatanan kehidupan masyarakat Arab semerawut, banyak yang menyembah berhala patung, kaum wanita telah di perbudak oleh laki‐laki, yang lemah ditindas oleh yang kuat, dan begitulah seterusnya. Akan tetapi, setelah Islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, maka berubahlah sedikit demi sedikit tatanan adat kehidupan  jahiliyah, dari tindas menindas menjadi saling asuh mengasuh, dan saling bantu‐membantu, dan juga kaum wanitanya dipersa kaum laki‐laki, tidak ada antara satu sama lain, semuanya sama, baik yang akan kedudukannya kaya, miskin. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur atau standar kebaikan seseorang di hadapan Tuhannya adalah kadar taqwanya kepada Allah SWT.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Di dalam kita memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad saw atau Maulid Nabi yang terpenting ialah kita harus memetik hikmah dari peristiwa‐peristiwa yang pernah dialami oleh Nabi, termasuk di dalamnya mencontoh atau meneladani akhlak‐akhlak beliau yang suci atau akhlakul karimah. Janganlah kita di dalam memperingati Maulid Nabi kita berfoya‐foya, berpesta pora tapi kita melupakan tujuan utama peringatan itu sendiri.

Allah SWT telah menyatakan bahwa pada diri Rasulullah saw terdapat akhlak yang mulia, sekaligus menjadi panutan bagi orang‐orang yang menginginkan bertemu Allah.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) ha i kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al‐Ahzab : 21)

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Sebenarnya akhlak‐akhlak Rasulullah saw yang menjadi sumber panutan dalam meniti hidup di dunia ini untuk menuju hidup di akhirat banyak sekali. Kita semua sangat mengharapkan Syafaatnya Nabi karena hanya beliaulah satu-satunya Manusia Sempurna yang bisa memberikan pertolongan di hari akhir nanti. Untuk itu marilah para hadirin sekalian bersama-sama, kita belajar agar bagaimana mencintai Nabi, mengikuti sunnah Nabi dan seterusnya, kita tanamkan dihati kita, lalu kita ajarkan pada keluarga, anak-anak kita, ceritakan pada putra-putri kita tentang perjalanan Nabi Muhammad  Saw dalam berdakwah, kisah-kisah yang menjadi inspiratif untuk masa depan anak-anak kita semua.

Bagaimana agar kita benar-benar bisa mencintai Nabi Muhammad Saw, dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikuti prilaku beliau yang amat mulia tersebut. Banyak cara agar semua itu terwujud, kita dekati para Ulama karena Ulama merupakan pewaris Nabi, kita belajar, dan memperbanyak membaca Sholawat kepada baginda Nabi Besar Kita Muhammad Saw, Seperti contohnya pada kegiatan yang semacam ini yakni memperingati kelahiran Nabi Muhammad, ini sangat penting para hadirin setidaknya kita tahu betapa Besar Anugrah yang Allah Berikan pada kita semua yang telah menurunkan Nabi terakhir dimana saat itu zaman sedang hiruk pikuk dengan kejahiliyahan,a ayo kita semua senantiasa bersolawat dengan demikian tumbuhlah rasa rindu kepada Nabi.

Demikian sambutan dari saya, apabilaada kurang lebihnya mohon maaf yang sebenarnya. Akhirul kalam, Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 Retorikata | Retorika And Rojay Creative Commont | Published By