Panah Asmara Rapuh

Panah Asmara Rapuh

Siapa yang tidak mengenal cinta
meski tak nampak dan tak nyata namun terasa
Jika cinta dijadikan pijakan bagi para manusia
apakah benar pada senyawa yang hampa

Pedulikan cinta dengan hasrat terpadu
agar menjamu dan kian menedu
dimana saat kita bercinta
pada sosok bayang yang musti dibina

perih melanda jika tak nyata
kehancuran jiwa semakin berpasrah 
menolak hati karena tak terima
cinta yang pergi terkeluh kesah

Aku yang damai akan keinginan 
jangan diusik karena tak asyik
menunggu kabar dari lamunan
disini nampak sedikit berbisik

menetukan nasib dengan berjuang demi asmara
hinakah aku jika selalu terkena
pada zamannya ada jawaban lara
kini ku diam tak mau terhina

sisi itu ada angin memanggilku
jangan tempatkan disudut rapuh
aku berliku meraih anganku
menitik hari hingga terpengaruh

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 Retorikata | Retorika And Rojay Creative Commont | Published By