Puisi yang melambangkan tentang bagaimanakah kerinduan kepada sosok tua
yang membinanya yang pada dirinya sekian lama telah jauh
dan terperosok pada hidup yang tak berarti walaupun ujung dan ujung
tersbut merupakan miliknya...
TENTANG CAKRAWALA
Di ujung cakrawala kunikmati
Sejumput cerita Cerita tentang ayah dan ibu,
Cerita tentang tangisan angsa yang tak kunjung usai
Diujung cakrawala kunikmati Secangkir berita
Tentang anak yang menengadah tangan untuk makan
Diujung cakrawala kupandang seonggok daging
Yang berdeyut, takut akan gelar yang disandang
Diujung cakrawala kudapati
Sebuah telaga Yang aku senantiasa terperangkap didalamnya
Merasa punah dalam kehidupan yang selama ini hanya membuang waktu dalam tikaian dan kemerenungan yang tak ada artinya, hingga cintapun kosong dalam keesensiannya.
PADA SEBUAH MASA
Di mana manusia memekik akan hidupnya
Di mana manusia hilang haluannya
Tak berdaya di bawah matahari yang tiada cahaya
Waktu berhenti seperti telah jemu
Mulai kehilangan koloninya
Tak tahu siapa lawan siapa saudara
Mulai runtuh satu persatu Bersamaan leburnya gunung dan goyahnya ombak
Hanya gumam doa dalam riuh Tangan memohon seakan tak kuasa
Mengadili neraca pada yang sudah wafat
Taubat pun tak ada gunanya ...
Baca Juga : Syair Cinta ditangan sufi dan Islami
No comments:
Post a Comment