Contoh Amanat Pembina Upacara Tema Bahaya Pergaulan Bebas

Contoh Amanat Pembina Upacara Tema Bahaya Pergaulan Bebas

 


Assalamu'alaikum Wr Wb.

Kepada para peserta Upacara yang saya hormati..

Alkamdulillaah 'Allaa Kulli Khaa lin wanikmatin Amma Ba'du

Puji Syukur kehadirat Illaahi Robbi yang memberikan kekuatan kepada kita sekalia, sehingga bisa melakukan kegiatan Upacara ini.

Manusia adalah mahluk sosial yang berhubungan dengan manusia lainnya, dan saling membutuhkan satu sama lain, sekuat apapun, sehebat apapun, sekaya apun, manusia membutuhkan orang lain, karena itu sudah sunnatullah, terjadi kerjasama, saling berkolaborasi, bertransaksi, membentuk peradaban, budaya, dan banyak lagi, itulah kehidupan yang tidak bisa kita hindari, semua kembali pada diri kita bagaimana agar kita menjalani hidup sebagai manusia yang dibekali akal budi ini, sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk.

Hadirin peserta Upacara yang dimulyakan Allah Swt..

Lantas bagaimana agar hidup yang saling keterkaitan itu menjadi kesejahteraan bersama, dan membangun bersama dengan tujuan hidup damai dan berdampingan tersebut, sederhananya saya memberikan gambaran bagaimana kita bergaul, entah dengan keluarga, lingkungan dan konektivitas pergaulan dengan media sosial, jejaring sosial yang saat ini sedang digandrungi, dari banyak akses pergaulan seperti yang saya sebutkan tadi perlu sebuah filter yang kokoh agar kiranya kita tidak terjerumus dalam lingkaran hitam yang membuat kita menjadi orang yang tersalahkan, korban, bahkan menjadi menyesal dikemudian hari.

Memilih kawan perlu sebuah kedewasaan dalam bersikap, apalagi diera digital seperti sekarang ini, banyak korban yang dirugikan baik moral  dan meteril yang tidak sedikit. lebih spesifik adalah bagaimana menghindari pergaulan bebas yang berdampak parah pada kita dan keluarga bahkan lingkungan kita, contohnya Bahaya Narkoba, Seks Bebas, dan banyak lagi sampai pada tindak kriminal, semua itu harus kita hindari, Ironisnya mereka yang menjadi prilaku kriminal tak sedikit yang masih dibawah umur, bahkan berstatus sebagai pelajar, ini sangat memilukan terlebih bisa membuat coreng nama baik keluarga.

Sekarang apa yang perlu kita lakukan untuk menghindari pergaulan bebas, sedangkan akses informasi terbuka lebar untuk melakukan hal negatif? 
Pertama Kedewasaan dalam berfikir, Itu modal awal untuk bagaimana kalian memilih teman, hingga tidak terjerumus dalam kehinaan, reset kembali cara berfikir kalian, setidaknya agar kalian bisa membedakan dengan akal sehat serta memilah memilih baik buruknya.
Kedua Menciptakan Keluarga yang bahagia, tentram damai.
Jadilah contoh bagi keluarga kalian untuk melakukan hal yang positif dan membanggakan keluarga, seperti rajin ibadah, aktif dalam kegiatan positif dimasyarakat, baik berupa sosial keagamaan atau kegiatan kepemudaan yang membangun lingkungan. Karena dari keluarga kalian secara tidak langsung menjadi contoh keluarga yang harmonis bagi kehidupan bertetangga di lingkungan kalian.
Ketiga mengambil Sikap tegas dan selalu mengingatkan teman kalian.
Ini berat akan tetapi kalian harus memiliki sikap yang kuat, seperti ketika kalian diajak pada hal yang membahayan hingga merugikan, hendaklah menolaknya, cari alasan yang tepat dan tidak menyakiti mereka, ingatkan mereka dengan resiko-resiko atas perbuatannya sebelum mereka melakukannya, dan ajaklah berbicara dengan baik-baik serta berikan kegiatan yang lebih berguna.
Beberapa Contoh yang baru saja sampaikan pada sambutan saya adalah sebagian kecil dari solusi yang lain, pada prinsipnya adalah bagaimana kita menjaga diri agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang merugikan diri kita, semua itu tergantung pada diri kita dan kembali pada diri kita, dan ingatlah hari depan sangat panjang, manfaatkan waktu saat ini untuk menjadi orang yang produktif. Sekian dari saya.
Wassalamu'alaikum Wr Wb.

1 comment:

Copyright © 2015 Retorikata | Retorika And Rojay Creative Commont | Published By