Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
انَ الْحَمْدَلَلَهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ انْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
اشْهَدِ انْ لَا الْهُ الَا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَاشْهَدِ انْ مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُولَهُ
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan banyak kenikmatan dan keberkahan kepada kita semua. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan sampai ke pada zaman terang benderang seperti sekarang ini.
Pada kesempatan kali ini tidaklah ada kata pantas bagi kita
ucapkan melain puji syukur pada Allah semata Allah yang telah memberikan
karunianya dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di
majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat.
Hadirin sekalian yang dimulyakan Allah. SWT.
Kata akhlak
merupakan bentuk jamak dari kata yang mengandung pengertian sifat atau tingkah
laku kepribadian atau perangai seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak
atau perilaku yang baik disebut Akhlakul Karimah atau akhlak Mahmudah sedangkan
akhlak atau perilaku yang buruk disebut akhlak Sayyi'ah atau akhlak Mazmumah.
Sebagai orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahuwata'ala sudah sepatutnya kita harus memiliki akhlak yang terpuji dan mulia apalah artinya bila kita beriman dan bertakwa kepada Allah sedangkan akhlak kita dan kemudian kita sama sekali tidak mencerminkan sebagai orang yang bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sungguh sangat merugi bagi orang yang merasa mengaku dirinya beriman akan tetapi kelakuannya sangat buruk karena nilai keimanan dan ketakwaan itu tidak hanya dipandang dari banyak ibadah saja,mainkan dari segala aspek kehidupan ibadah muamalah syariah dalam masyarakat dan lain sebagainya sebagaimana firman Allah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah 208).
Dari ayat diatas jelaslah sudah bawah agar keimanan dan
ketakwaan manusia tidak bisa lepas dari adanya akhlak dan kepribadian yang
mulia, karena berakhlak mulia dan menjauhkan akhlak tercela seperti ghibah
sombong dan lain sebagainya, Salah satu bagian dari ajaran Islam yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW., Dan bukankah Rasulullah adalah tauladan yang
paling baik untuk ditiru laku lampah Rasulullah shalallahu wassalam yang
berakhlakul karimah berakhlak mulia dan berkepribadian yang baik? Dan bukankah
beliau diutus oleh Allah SWT ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak
manusia? akhlak kita sebagaimana beliau
bersabda
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
Yang mulia" (H.R. Ahmad)
Hadirin dan insya Allah dimuliakan Allah Subhanahu Wa ta'ala ....
Sesungguhnya yang menentukan tinggi rendahnya martabat manusia berdasarkan
Allah ataupun di hadapan makhlukNya adalah akhlak dan budi pekerti yang luhur.
dan sungguh merupakan kesalahan sangat besar bagi orang-orang yang menganggap
bahwa kemuliaan dan kehormatan bagi manusia adalah kedudukan dari hartanya
jabatannya kecantikannya atau ketampanannya yang merupakan suatu hal yang fana
dan tidak jarang orang yang martabat dan jabatannya tinggi namun tidak bermoral
dan tidak sedikit orang yang berwajah tampan dan cantik namun hatinya busuk.
Dengan begitu apakah orang-orang seperti mereka dapat dikatakan sebagai orang
yang terhormat dan mulia?
Oleh karena itulah hanya budi pekerti seseorang yang patut
dijadikan sebagai ukuran martabat dan kehormatan seseorang, Karena Rasulullah
Saw bersabda.
انْ مِنْ خِيَارِكُمْ احَاسِنْكُمُ اخْلَاقًا
Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kamu adalah
orang yang paling baik budi pekertinya. (Muttafkun 'Alaih).
khas dari keimanan dan ketakwaan seseorang. karena orang
yang berbudi pekerti yang luhur dapat mencegah dan menjauhkan dirinya dari
perbuatan-perbuatan keji dan tercela seperti halnya berkata dusta perilaku
sombong ujub ghibah namimah atau adu domba hasad atau dengki dan yang lain
sebagainyasedangkan larangan-larangannya tetap dilanggar.
Ikhwan fiddin rohimakumullah kita harus mencontoh Rasulullah
dalam berperang dan berperilaku suhu akhlak yang sangat luhur hingga tidak
seorangpun dari umatnya yang pernah disakiti atau dibohongi oleh beliau bahkan
orang-orang kafir pun sangat mengakui dan mengagumi keluhuran Budi pekertinya
Allah subhanahu wa ta'ala juga telah menegaskan dalam kitabnya bahwa Muhammad Shalallahu Wassalam adalah sosok yang kepribadiannya sangat mulia sebagaimana
firman Allah.
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
''Dan sesungguhnya kamu Muhammad benar-benar berbudi pekerti
yang agung''. (QS Al qalam 4).
Dengan demikian hadirin sekalian dan teman-temanku jika kita ingin menjadi orang yang mulia maka patut bagi kita untuk meniru akhlak nabi Muhammad shalallahu wassalam dengan mengikuti sunnahnya yang perlu kita tanamkan dalam diri kita dan kepada keluarga sampai kepada keturunan kita kelak demikian yang bisa saya sampaikan apabila ada ada salah kata yang saya ucapkan saya mohon maaf dan mohon maklumkarena keterbatasan saya dalam ilmu pengetahuan dan juga menyinggung perasaan hadirin sekalian mohon maaf atas kekhilafan sebagai manusia biasa beli jeruk di pasar baru tidak lupa beli rambutan anak nakal tidak laku anak baik jadi rebutan
Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment