Syair Cinta 2014 Kepiluan Cinta

Syair Cinta 2014 Kepiluan Cinta

Dalam lamunan :
"Betapa Buta hati ini dengan terus berhayal
Menrntukan waktu untuk berduka karena Dosapun aku enggan
Andai ada kepiluan yang bisa menjadi keberkahan.Maka aku akan menempati pilu itu
pada posisi hayalan diatas rembulan
Kabut Jingga sia-siakan bahagiaku
terdapat resah jiwa hingga sampai kini aku tak terima"
Pandangku tabuh :
"Kesulitan pandangan mata ini untuk menilai keteduhan..
Layak seseorang yang hilang arah dibalik putih yang keluh
ingin janjikan harapan namun semakin jauh melayang
sore tadi hanya sekedar mengenakan baju agar tak terlalu jauh mendassar"
Kesakitan Rasa :
"Bahagiakan aku yang telah lama menjakit panah
jika kesateriaan jasad ini mengidap hasutan yang lama
bisakah langkah ini tersirat dengan keutuhan ternama
agar menjanjipun bisa berikan jalah dan terjamah"
"Aku selalu melamun di waktu jalanku
tak ada sedikitpun celah untuk melabuh asa
disetiap hanya melambai murka
Jamanku rugi waktupun terasa merana"
Setia dalam berfikur :
"Berharap ada kesamaan harga
antara mawar dalam fikirku yang selelu mengakar
kita memberi selaksa menjawab dengan rasa
tetapi mawar itu ada dalam nalar"
"Berusaha bijak dalam lakukan ketidak pastian
memberi waktu hingga larut malam semakin perih menelan
didalam jalan asaku tertahan kebijakan
dalam setia waktuku harap sekali untuk lepaskan"
Kapan aku lepas :
"Banyak bertanya kenapa aku tidur
dalam mimpiku selalu berpegangan tutur
dicelah mimpi itu ada waktu yang terukur
meskipun jauh meninggi aku menutur"
Dalam lamunan :
"Betapa Buta hati ini dengan terus berhayal
Menrntukan waktu untuk berduka karena Dosapun aku enggan
Andai ada kepiluan yang bisa menjadi keberkahan.Maka aku akan menempati pilu itu
pada posisi hayalan diatas rembulan
Kabut Jingga sia-siakan bahagiaku
terdapat resah jiwa hingga sampai kini aku tak terima"
Pandangku tabuh :
"Kesulitan pandangan mata ini untuk menilai keteduhan..
Layak seseorang yang hilang arah dibalik putih yang keluh
ingin janjikan harapan namun semakin jauh melayang
sore tadi hanya sekedar mengenakan baju agar tak terlalu jauh mendassar"
Kesakitan Rasa :
"Bahagiakan aku yang telah lama menjakit panah
jika kesateriaan jasad ini mengidap hasutan yang lama
bisakah langkah ini tersirat dengan keutuhan ternama
agar menjanjipun bisa berikan jalah dan terjamah"
"Aku selalu melamun di waktu jalanku
tak ada sedikitpun celah untuk melabuh asa
disetiap hanya melambai murka
Jamanku rugi waktupun terasa merana"
Setia dalam berfikur :
"Berharap ada kesamaan harga
antara mawar dalam fikirku yang selelu mengakar
kita memberi selaksa menjawab dengan rasa
tetapi mawar itu ada dalam nalar"
"Berusaha bijak dalam lakukan ketidak pastian
memberi waktu hingga larut malam semakin perih menelan
didalam jalan asaku tertahan kebijakan
dalam setia waktuku harap sekali untuk lepaskan"
Kapan aku lepas :
"Banyak bertanya kenapa aku tidur
dalam mimpiku selalu berpegangan tutur
dicelah mimpi itu ada waktu yang terukur
meskipun jauh meninggi aku menutur"

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 Retorikata | Retorika And Rojay Creative Commont | Published By