Mukodimah Pidato sambutan, Ceramah, Pengantar, Kalimat Pembuka....

Mukodimah Pidato sambutan, Ceramah, Pengantar, Kalimat Pembuka....

Mukodimah Pidato sambutan, Ceramah, Pengantar, Kalimat Pembuka....

Dalam mengisi sambutan pidato, di acara ceremonial sering kita dengar kalimat-kalimat yang menyebut kata Puji Syukur dan sejenisnya, itu merupakan salah satu etika, dan pakem pada sebuah susunan dalam berpidato, kalimat pembuka atau kata pengantar tersebut baiknya tidak sekedar formalitas dalam kata-kata, karena salah satu tujuan berpidato adalah pesuasif atau mengajak audien untuk mendengar dengan kontek positif, maka dari itu penulis menulis beberapa contoh kalimat pembuka pidato dengan tujuan agar kalimat Syukur tersenbut lebih esensial.

Contoh kalimat pembuka pada Ceramah/Pidato/Khubah/Kultum/dsb.. (Islami)

Puji Syukur Kehadirat Illaahi Robbi yang telah memberikan kita kekuatan, sehingga kita dapat berkumpul diacara ini, dengan kehendak-Nyalah kita dapat bertemu dan bersilaturrahmi disini, Sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita sekalian digerakkan oleh Allah, dan ini adalah sebuah Kenikmatan yang luar bisa.. Sholawat dan salam semoga tercurahkan pada junjungan nabi besar kita Muhammad Saw. Kepada keluarganya, Shohabat, dan pengikutnya, dan semoga sampai pada kita sekalian, sehingga kita mendapatkan syafaat di hari akhir nanti. Amiin Yaa Robbal 'Alamiin..

Marilah kita bersama-sama mengucap syukur Alhamdulillaah atas berkat Rahmat-Nyalah kita bisa bertatap muka, bermuazahah dalam majlis yang mulia ini, atas Ridho dan kehendak Allahlah kita dipertemukan, maka dari itu rasa syukur ini kita perdalam dan menjiwainya bukan hanya sekedar kata-kata belaka.. Tidak lupa pula Sholawat dan Salam Semoga terlimpahcurahkan pada Nabi Besar Muhammad Saw. Nabi Ahir zaman yang membawa islam semoga kita semua dikumpulkan oleh Allah Bersama beliau dan hari akhir dan mendapatkan syafaatnya Amiin.
Allah Swt, Memberikan Kenikmatan yang begitu besar kepada kita semua, banyangan dari berbagai macam kesibukan, urusan, dan perkara lainnya yang kita lalui saat ini, sejenak kita tinggalkan demi memenuhi undangan pada acara ini, Itu semua Allah lah yang menggerakkan hati kita, dengan demikian Marilah kita Bersyukur atas Nikmat yang Allah berikan agar acara ini diridhoi dan dilancarkan sampai penghujung acara. Tidak lupa pula marilah kita membaca sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Utusan Allah yang memberikan tauladan bagi kita semua, dan semoga kita mendapatkan syafaatnya dihari kiamat nanti.
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah Swt, Tuhan semesta Alam yang mana telah memberikan jutaan rahmat dan hidayah serta Nikmat pada kita semua sehingga kita semua dapat berkumpul di acara ini, betapa besar anugrah yang Allah berikan dihari ini, marilah kita ambil manfaat dan hikmah yang begitu besar dari pertemuan ini sebagai manifestasi rasa syukur kita kepada Allah Swt. Solawat dan salam semoga tersampaikan pada Rasullah Saw, kepala keluarganya, para Shahabatnya, dan pengikutya, dengan memperbanyak sholawat semoga kita dapatkan syafaatnya diyaumil akhir, amiin..
Tak ada yang menyangka kita dipertemukan dan digerakkan hati dan anggota tubuh kita untuk hadir di acara ini, ini semua adalah sebuah hidayah dari Allah yang patutlah kita berterimakasih dengan rasa syukur yang dalam, semua adalah takdir dan Allahlah yang menhendakinya, kita manusia tidak punya daya upaya apapun. Tidak lupa pula Sholawat beserta salam semoga tercurahkan pada Nabianaa Wahabibanaa Rosuulillaah Saw, yang membawa Islam Rahmatallil'aalamiin, dan semoga dihari akhir kita semua dikumpulkan besamasa beliau dan mendapatkan syafaatnya, dan menjadi orang-orang yang selamat..

 Bubuhan Retorika Pengantar dengan Puisi

Entah apa jadinya jika malam ini Tuhan tidak menggerakkan Hati, Akal, Fikiran, dan Anggota badan ini, Niscaya kita tak dapat bersua dengan gemelut malam yang indah dan kita isi dengan penuh nilai estetika agar rasa syukur ini mengena pada palung hati yang paling dalam.

Kita selalu congkat dan merasa kuat bahkan sombong dalam menatap waktu, kita tak pernah lepas dari rasa keAKUan yang selalu membingkai jalan hidup kita, padahal hati kecil bergumam dan mengecoh dengan bijak "Allahlah yang memberimu kekuatan". mampukah kita berfikir sejenak semua ini adalah alur rahmat Tuhan yang berkanal melalui hati dan menyebar keanggota tubuh kemudian kita tergerak hadir di acara ini.

Syukur ku, syukur mu, syukur kita semua, adalah rasa syukur yang terukur, sedangkan Tuhan memberikan nikmat yang tidak terukur, pantaskah kita senang dan tertawa riang diacara ini dengan mengenyampingkan nama Tuhan yang ternyata mempertemukan kita semua diacara ini, mari merenung... tancapkan rasa syukur yang lebih dalam pada Allah yang telah membuat kita tersenyum, tertawa dengan hadirnya kita sekalian dimajilis ini.

Baca Juga ini : Kumpulan Penutupan Ceramah dengan Kata Bijak Nasehat 

Kerap kali kita lalai akan syukur kita kepada pemilik semesta, dan kita selalu saja diingatkan ketika peringatan itu menimpa, baik melalui musibah bahkan sampai pada petaka, dan kita baru mulai menghapad-Nya dan berkata "Bebaskan aku Tuhan dari musibah yang menimpaku" dan semoga kita tidak lagi lalai bahwa Tuhanlah yang selalu diingat baik dalam kesenangan apalagi dalam kegundahan, untuk itu marilah kita tingkatkan rasa syukur pada Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 Retorikata | Retorika And Rojay Creative Commont | Published By